https://www.google.com/adsense/new/u/0/pub-3775755128952875/home SELAMAT DATANG DI JONOJONIPULSA.BLOGSPOT.COM: Wahana Maut

Wahana Maut










                                    


“Horee…….!”

jeritku riang saat ayahku setuju menghabiskan akhir pekan kami di slah satu Wahan pusat bermain anak dan keluarga yang sangat terkenal di kotaku. Tak sabar rasanya menunggu fajar tiba. Dalam tidur pun Aku berharap bermain riang dengan ayah dan bunda di wahana tersebut.

Teng…Tong…..
Kulihat dengar bunyi yang memekakan telingaku ku buka mata Nampak cahanya yang menyilaukan mataku
Samar-samar kulihat Ayah dan Bunda memandangku dari jauh serta melambaikan tangan. Aku hanya bisa memandang saat mereka terbang bersama permainan aku tak dapat melihat jelas apa yang sedang mereka mainkan. Semakin jauh, jauh dan jauh sehingga aku tak dapat melihat mereka berdua, aku kini sendiri memanggi-manggil ayah dan bunda

“ Ayahhhh……….! “

Aku berlari mencoba mencari mereka

“ Bunda………….!”

“ Kalian Dimana ??? “


Aku menangis sejadi-jadinya saat kulihat permainan yang di naiki ayah dan bundaku hadir kembali, tapi mereka nampak berubah , dari jauh tak kulihat senyum mereka, tak kulihat lambaian tangan mereka, mereka diam, beku, pucat pasi, Oh Tuhan apa yan sebenarnya tejadi.

Perlahan mereka mendekat tapi sesaat sebelum mereka sampai sebuah gelombang angin menghembus mereka, kulihat mereka tak mampu mengendaliakn permainan itu. Ayah dan Bunda ku terhempas ke bumi, kulihat mereka diam tak bergerak bersama , darah mengalir dari tubuh mereka.

Aku bigung, Apa aku bermimpi atau nyata. Aku menangis di samping tubuh mereka.
Kupanggil Ayah dan Bundaku tapi mereka diam, Tolong aku.
Aku menjerit sejadiku minta tolong. Lama dan lama sekali baru lah kulihat datang secercah cahaya mengangkatku. Membawa ku kembali kealam sadar.

Tubuhku basah kuyup, keringatku bercucuran
Kulihat Ayah dan Bunda berhamburan ke kamarku, mereka terlihat khawatir akan keadaan ku dan tak henti-hentinya bertanya ada apa.

Ku pandangi mereka ku pastikan kalau benar yang di depan ku kini benar ayah dan bunda ku. Ku cubit pipiku sendiri sakit rasanya . barulah ku peluk erat ayah dan bundaku. Mereka terheran dengan sikapku. Tapi aku tak peduli terus ku peluk mereka. Setelah aku tenang mereka menyuruhku untuk tidur kembali karena ini masih larut malam.

Sebelum tidur lagi Kulihat handphoneku, ternyata aku ketiduran saat membaca berita tentang kecelakaan maut di wahana bermain yang ada di luar negeri, permainan andalan mereka di duga di sabotase oleh pihak tidak bertanggungjawab sehingga memakan banyak korban.

Aku bersyukur semua hanya mimpi. Kulanjutkan tidur ku, semoga esok akan jadi hari yang indah doaku dalam hati


TAMAT J



Suka dengan Cerita di atas, Bantu share ya agar lebih banyak rekan kita yang tau :-)




No comments:

Post a Comment