Waktu tidak bisa berputar kembali, itu yang aku sayangkan ,
andai saja waktu itu bisa terulang tidak akan ku lakukan hal bodoh yang
akhirnya merubah hidupku,
Aku, seorang anak laki-laki usiaku 17 tahun, usia yang seharusnya bukan untuk
bermain-main dengan hal yang belum aku ketahui. Pikiranku melayang pada saat
itu, aku yang sedang gila gilanya bermian dengan dunia maya tak sengaja
menemukan situs kumpulan anak indigo, melihat keterangan singkat site tersebut
rasa penasaranku tergugah.
Aku lahir di keluarga islami, kakek dan ayahku begitu ketat
dalam menjalankan prisip prinsip islam sehingga terkadang mereka terlau
mengekangku, tak boleh ini itu. Padahal di usia ku sekarang banyak sekali hal yangingin
ku ketahui, termasuk tentang mahluk astral.
Setiap ku Tanya perihal mistis lekas pembicaraan itu di
alihkan ke hal lain, entah itu tentang sekolah ku, ini itu yang gak penting
bagiku.
Setelah bergabung dengan grup tersebut, aku berinteraksi
dengan akun perempuan dengan nama anatasya, dari ceritanya dia adalah seumuran
dengan ku, kemampuannya yang diluar nalar manusia di dapat dari ayahnya yang
adalah keturunan dari tanah suka dukun yang memang terkenal kesaktiannya hinggi
di segani di penjuru negeri.
Aku berfikir , kakekku pun orang pintar tapi kenapa aku
tidak memiliki kemampuan seperti itu juga. Rasa penasaran membawa ku ke arah
lebih dalam , tasya begitu ku panggil teman baru ku itu, mengjari banyak hal
tentang dunia astral, bagaimana cara berkomunikasi dengan mahluk astral dengan
syarat harus membuka 7 titik cakra yang ada di tubuh ku.
Aku tak mengerti, tapi ku ikuti segala petunjuk dari nya.
Kulakukan semua akivitask mistis ku dengan sembunyi-sembunyi takut ayah dan
keluarga ku tau, bisa mati aku di hukum ayahku kalau ketauan.
Setelah hampir 2 minggu ku belajar cakra, setiap malam
sebelum tidur sekilas ada yang memata-mata ku, tapi aku belum terlalu sadar.
Barulah saat malam jumat bertepatan dengan bulan purnama
setelah rituallku, 7 titik cakra ku terbuka , di bawa nya penglihatan ku ke
langit putih bersilau dan sesaat setelah itu, ku lihat banyak sekali arwah yang
datang memanggil-manggil namaku.
Aku belum siap akan perubahan ini menjadi seperti orang
gila. Sering ketakutan sendiri , murung, sering mengurung diri dan kerap berteriak-teriak
meminta tolong pada Ayah dan Bundaku. Kakeku waktu itu tengah berkunjung ke
tempat kerabatnya di sukaraja.
Setelah seminggu Kakeku pulang. Aku merasa tak nyaman saat
berada dekat nya, padahal aku adalah cucu kesayangan kakek, kami selalu
menghabiskan waktu luang kami bersama untuk mengaji atau sekedar
berbincang santai.
Melihat perubahku, dan mendapat cerita perihal sikapku
selama Kakek tak ada dari ayah dan
bunda, kekek terus mengawasiku, itu membuatku tak senang. Pernah suatu malam
saat bertanya padaku perihal apa yang sebenarnya terjadi , tiba-tiba tubuhku
kejang seolah ada yang ingin mengambil alih ragaku, aku tak kuasa menjaga
kesadaranku dan tenggelam dalam runag gelap. Ku mendengar tawa yang mengerikan
di sana, tawa kemenangan nya tapi kekalahan bagiku. Aku menangis ketakutan dan
meminta tolong tapi tak ada yang datang .
Diluar sadarku ternyata aku kesurupan. Aku memaki, menyumpat
sumpah serapah dan melepaskan ketidak senanganku padanya yang membuat ku merasa
panas, Kakeku pun cepat tanggap di ambilnya ikat pinggang dati pinggang nya ,
di baca doa doa yang membuatku semakin maran dan kepanasan, aku meraung ,
suaraku membuat heboh para tetangga yang akhirnya datang kerumah.
Aku yang masih kesurupan berusaha menyerang kakek, tapi
karena kuasa Alloh dan ilmu karomah yang kakek miliki jin dalam tubuhku pun
dapat di keluarkan, kejadian aku kesurupan berulang hingga beberapa kali.
Akhirnya atas usul kakek , ayah dan bunda ku menggelar acara
ruatan. Dengan tujuan aku bersih dari gangguan para jin yang selalu berusaha
masuk ke ragaku.
Acara pengajian di gelar, acara sempat terganggu karena jin
itu berusaha masuk kembali dalam ragaku, di lakukan dialog antara perukiyah
dengan jin, mereka suka ragaku karena aku lalai dalam beribdah dan malah asik
dengan dunia mistis yang baru ku pelajari. Dangan izin alloh perukiah itu berhasil
mengeluarkan jin dan memagari diriku serta menutup ke tujuh cakra ku yang ku
buka sendiri.
Ternyata dulu aku memang mewarisi kemampuan kakek dalan
indra keenam, tapi karena aku sering di ganggu dan kerasukan, kakeku menutup
semua cakra ku. Ketidak tauan ku serta rasa penasaran yang terlampau besar telah
memberiku banyak pelajaran.
Sebulan setelah ruatan itu, hidupku kembali normal. Aku balajar
tentang ilmu alloh itu lebih bermanfaat ketimbang ngilmu yang tidak tidak,
meski tetap di tekankan oleh kakekku bahwa hal ghoin itu ada dan harus di
yakini karena bagian dari pada rukun iman.
Tamat J
No comments:
Post a Comment